Diduga Diselundupkan dari Pangkep, 700 Tabung Gas Subsidi Diturunkan Depan Kompleks Kodim 1414/Tator

- Penulis

Jumat, 19 September 2025 - 15:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Satu Unit truk enam roda dengan nomor polisi DT 8XX6 KE, diduga membawa tabung ilegal dari Pangkep dibongkar di Jalan Kartika, depan Kompleks Asrama Kodim 1414/Tator, Rantepao, Jumat pagi (19/9/2025). (ist)

Satu Unit truk enam roda dengan nomor polisi DT 8XX6 KE, diduga membawa tabung ilegal dari Pangkep dibongkar di Jalan Kartika, depan Kompleks Asrama Kodim 1414/Tator, Rantepao, Jumat pagi (19/9/2025). (ist)

RANTEPAO – Skandal penyelundupan tabung gas elpiji 3 Kg bersubsidi dalam jumlah besar kembali mencoreng wajah distribusi energi di Toraja Utara.

Sebuah truk enam roda dengan nomor polisi DT 8XX6 KE kedapatan menurunkan ratusan tabung elpiji 3 Kg di Jalan Kartika, depan Kompleks Kodim 1414/Tator, Kecamatan Rantepao, pada Jumat pagi (19/9/2025).

Truk tersebut diduga kuat mengangkut sekitar 700 tabung gas subsidi dari Kabupaten Pangkep untuk dipasarkan secara ilegal di wilayah Toraja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Setelah diturunkan, tabung-tabung itu dilansir menggunakan mobil grandmax lalu diedarkan ke kios dan kampung-kampung di sekitar Rantepao.

Agen Lokal Dirugikan Berat

Ramli, salah satu pemilik pangkalan resmi dari Agen PT HMYK, mengecam keras praktik ini.

Menurutnya, perdagangan lintas kabupaten yang melibatkan tabung bersubsidi jelas melanggar aturan dan membuat pangkalan resmi merugi.

“Harga jadi tidak stabil, stok di pangkalan resmi susah keluar karena masyarakat memilih yang dijual ilegal. Ini sangat merugikan kami dan bisa membuat kacau sistem distribusi di Toraja. Kalau sudah lintas kabupaten, jelas ini pelanggaran berat,” tegas Ramli.

Baca Juga :  Merasa Dihina Warga Kampung Karua Polisikan Pensiunan TNI Inisial SP 

Ramli mengaku sudah melaporkan persoalan ini ke Dinas Perdagangan, namun belum ada langkah konkret.

Ia mendesak aparat penegak hukum dan pihak Kodim 1414/Tator turun tangan melakukan pengawasan ketat.

Sebuah mobil pick-up tampak memindahkan tabung LPG 3kg dari sebuah truk enam roda dengan nomor polisi DT 8XX6 KE, di Jalan Kartika, depan Kompleks Asrama Kodim 1414/Tator, Rantepao, Jumat pagi (19/9/2025). (ist)

Dugaan Ada Oknum Terlibat

Praktik penyelundupan dalam skala besar ini menimbulkan kecurigaan adanya keterlibatan oknum yang membekingi.

Meski belum bisa dipastikan, Ramli menilai kasus ini tidak bisa dianggap sepele karena menyangkut hajat hidup orang banyak.

“Kalau suplai ilegal dibiarkan masuk ke Toraja, rakyat kecil yang paling dirugikan. Pemerintah harus bertindak, jangan tunggu rakyat marah,” tambahnya.

TNI–Polri Turun Tangan

Dandim 1414/Tator, Letkol Inf. Akmal, saat dikonfirmasi menegaskan pihaknya akan menindaklanjuti laporan masyarakat.

“Baik pak, kami coba dalami. Saya cek ya pak,” ujarnya singkat.

Sementara itu, Kapolres Toraja Utara, AKBP Luckyto, melalui Kasatreskrim Iptu Ruxon Pasabuan menyatakan pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih jauh.

Baca Juga :  Jam Tangan Mewah Ahmad Sahroni yang Dijarah Massa Dikembalikan 

“Terima kasih informasinya,” kata Ruxon dengan icon limoji, via WhatsApp messenger, Jumat (19/09/2025).

Tekanan Publik Meningkat

Kasus penyelundupan elpiji 3 Kg bersubsidi ini menuai sorotan tajam karena terjadi terang-terangan di pusat kota, bahkan tak jauh dari markas Kodim.

Publik menilai lemahnya pengawasan distribusi elpiji membuka ruang bagi mafia gas bermain di Toraja.

Jika praktik ilegal ini terus dibiarkan, bukan hanya pangkalan resmi yang gulung tikar, tetapi rakyat kecil akan semakin sulit memperoleh tabung gas dengan harga sesuai subsidi. (*)

Disclaimer: Mohon maaf pembaca Budiman, ada kekeliruan dalam penulisan, maka pihak redaksi merivisi.

📢 Bagikan artikel ini:

💡 Tips: Pilih style "Minimal" untuk tampilan thumbnail terbaik di WhatsApp

🖼️ Share Dengan Thumbnail

📱 Share Simple 🔥 Share Unique ⭐ Share Premium
🎯 Pilih style yang sesuai kebutuhan Anda

Penulis : Paulus Niel

Editor : Erlinuddin

Berita Terkait

Pengumuman Minggu Kedua: Sertifikat Tanah Milik Otniel Patiung Kini Status Penerbitan Ulang di BPN Torut
Kisah Pahit di Balik Impian Punya Mobil Baru, Warga Toraja Jadi Korban Take Over
Mahasiswa PMII Gelar Aksi di Barru, Soroti Kinerja DPR dan Tuntut Dukungan DPRD
Aksi Damai di DPRD Sulteng, Mahasiswa dan Masyarakat Sampaikan Aspirasi
Praktisi Hukum: Debt Collector dan Pimpinan Leasing Bisa Dijerat Pidana Berlapis
Pemuda dan Mahasiswa Toraja Gelar Aksi Peduli NKRI di Rantepao
Jam Tangan Mewah Ahmad Sahroni yang Dijarah Massa Dikembalikan 
Puluhan Peserta Tes PPPK Tahap II Pertanyakan Hasil Laporan di Mapolres Torut
Berita ini 286 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 2 September 2025 - 23:50 WIB

 Kasus Korupsi Kehutanan, Adelin: Lunasi Uang Pengganti Rp 105,8 Miliar dan USD 2,93 Juta dan Dipidana 10 Tahun

Selasa, 2 September 2025 - 23:21 WIB

Kades Letmafo Diduga Keroyok Wartawan, Dilaporkan ke Polres TTU 

Senin, 1 September 2025 - 02:48 WIB

Mafia Solar Subsidi Beroperasi di Cirebon, Sopir Akui Pakai Plat dan Barcode Palsu

Minggu, 24 Agustus 2025 - 12:45 WIB

Pengeroyokan Tim KLH dan Wartawan di PT GRS, Terungkap Jaringan Pelaku Hingga Keterlibatan Aparat

Selasa, 19 Agustus 2025 - 20:25 WIB

Dua Debt Collector SMS Finance Dilaporkan ke Polres Palopo, Diduga Rampas Truk yang Baru Nunggak 2 Bulan

Selasa, 22 Juli 2025 - 00:17 WIB

Sat Reskrim Polres Toraja Utara Limpahkan Tersangka Penipuan Rp594 Juta ke Kejari Tana Toraja

Jumat, 18 Juli 2025 - 11:36 WIB

Tim Perintis Polres Toraja Utara Gerebek Judi Sabung Ayam di Tondon Matallo

Kamis, 3 Juli 2025 - 23:20 WIB

Antisipasi Kriminalitas Patmor Polres Torut Intens Patroli Keliling

Berita Terbaru

Kunjungan Tim Validasi Lapangan Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat (KKS) 2025 di Kabupaten Toraja Utara. (hms)

Pemerintahan

Toraja Utara Sambut Tim Validasi Nasional Kabupaten/Kota Sehat 2025

Kamis, 18 Sep 2025 - 17:10 WIB