Buku Mulok Diduga Bermasalah di Sekolah, LSM Komnas Waspan: APH di Sidrap Terkesan Tutup Mata

- Penulis

Senin, 13 Januari 2025 - 20:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SIDRAP – LSM Komnas Waspan RI DPD Sulsel kembali mengkritik keras kinerja Aparat Penegak Hukum (APH) di Kabupaten Sidrap terkait kasus pengadaan Buku Muatan Lokal (Mulok) di sejumlah sekolah, khususnya di tingkat SD dan SMP yang berada di bawah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidrap.

Pasalnya, meskipun isu ini telah viral sejak bulan November 2024 lalu, APH di Sidrap terkesan tutup mata dan belum juga menindaklanjuti kasus yang dinilai merugikan banyak pihak ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut laporan, pengadaan Buku Mulok tersebut diduga bermasalah, di antaranya karena buku yang disediakan hanya berupa fotokopi dan tidak memiliki izin terbit yang sah. Hal ini tentunya menimbulkan pertanyaan besar tentang kelayakan serta transparansi pengadaan buku yang didanai melalui Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Ketua LSM Komnas Waspan RI DPD Sulsel, Drs. Syaffri Syamsuddin, dalam konfirmasinya pada Rabu, 25 Desember 2024, menegaskan bahwa APH di Sidrap tidak memiliki alasan untuk mengabaikan kasus ini.

“Pengadaan buku ini jelas merugikan sekolah-sekolah, dan lebih buruknya lagi, buku tersebut diduga hanya dijadikan alat untuk memperkaya diri segelintir oknum,” ujar Syaffri.

Baca Juga :  Menuju Sekolah Pusat Keunggulan, SMKN 3 Sidenreng Rappang Gelar Job Fair dan Expo Usung Green Education

Hal tersebut disampaikan Ketua LSM Komnas Waspan RI DPW Sulsel Drs. Syaffry Syamsuddin, saat dikonfirmasi melalui Ponselnya pada Minggu12 Januari 2025 di Makassar.

Lebih lanjut Syaffri menyebutkan, pengadaan buku ini seharusnya tidak mengorbankan kebutuhan pokok siswa.

“Ini dipaksakan untuk dimasukkan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKS), yang membuat sekolah terpaksa menunda program yang lebih prioritas hanya demi memenuhi kewajiban membeli buku Mulok tersebut. Jika tidak dipenuhi, dana BOS pun tidak akan dicairkan,” jelasnya.

Syaffri juga menyoroti kualitas buku yang diragukan, dengan harga Rp. 25.000 per buku yang sebenarnya terlihat murah, namun pada kenyataannya, buku-buku tersebut banyak yang belum diterima oleh sekolah meskipun sudah dibayar.

“Bayangkan ribuan siswa di 230 Sekolah Dasar (SD) dan 40 Sekolah Menengah Pertama (SMP yang harus menerima buku ini, tetapi kualitasnya sangat buruk dan murid pun tidak tertarik untuk menggunakannya,” tegas Syaffty.

LSM Komnas Waspan RI menuntut agar APH di Sidrap segera turun tangan dan menyelidiki kasus ini. “Jika APH di Sidrap terus tutup mata, maka kami akan melanjutkan kasus ini ke tingkat yang lebih tinggi. Ini bukan hanya soal pengadaan buku, tapi soal penegakan hukum dan integritas di Dinas Pendidikan Sidrap,” ungkap Syaffri.

Baca Juga :  Siswa Keluhkan Pungutan, SMAN 3 Tana Toraja Diduga Abaikan Edaran Kadisdik Sulsel

Sebagai penutup, Syaffri mempertanyakan, “Apa yang sedang terjadi dengan Dinas Pendidikan Sidrap? Apakah ada permainan di balik kasus ini? Kalau Presiden Prabowo Subianto berkomitmen untuk menuntaskan kasus korupsi, mengapa APH di Sidrap tidak bertindak. Diam dan Tutup Mata?.

Jika tidak ada tindakan nyata, LSM Komnas Waspan RI siap untuk membawa kasus ini ke level lebih tinggi dan mempertanyakan keberadaan APH di Sidrap. (Risal Bakri)

📢 Bagikan artikel ini:

💡 Tips: Pilih style "Minimal" untuk tampilan thumbnail terbaik di WhatsApp

🖼️ Share Dengan Thumbnail

📱 Share Simple 🔥 Share Unique ⭐ Share Premium
🎯 Pilih style yang sesuai kebutuhan Anda

Berita Terkait

Ketua MKKS SMK Tana Toraja Ajak Generasi Muda Warisi Semangat Pahlawan di HUT ke-80 RI
Siswa Keluhkan Pungutan, SMAN 3 Tana Toraja Diduga Abaikan Edaran Kadisdik Sulsel
Hebat! Sebagai Sekolah Pusat Keunggulan, SMK Negeri 3 Toraja Utara Terus Berbenah
Menuju Sekolah Pusat Keunggulan, SMKN 3 Sidenreng Rappang Gelar Job Fair dan Expo Usung Green Education
Ciptakan Keindahan dan Kebersihan, Kepala SMPN 1 Denpina Turun bersama Warga Sekolah
Miris, Sekolah SDN 9 Sa’dan Tiro Allo Butuh Perhatian Serius
Eva Stevany Rataba, SH: Kami Tak Pernah Tilep Uang PIP Siswa, Jangan Percaya Itu Hanya Isu
KKNT Angkatan ke-XLIII UKI Toraja di Sangkaropi Berakhir, Yeri Sirappa: Makasih Atas Dedikasinya 
Berita ini 33 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 2 September 2025 - 23:50 WIB

 Kasus Korupsi Kehutanan, Adelin: Lunasi Uang Pengganti Rp 105,8 Miliar dan USD 2,93 Juta dan Dipidana 10 Tahun

Selasa, 2 September 2025 - 23:21 WIB

Kades Letmafo Diduga Keroyok Wartawan, Dilaporkan ke Polres TTU 

Senin, 1 September 2025 - 02:48 WIB

Mafia Solar Subsidi Beroperasi di Cirebon, Sopir Akui Pakai Plat dan Barcode Palsu

Minggu, 24 Agustus 2025 - 12:45 WIB

Pengeroyokan Tim KLH dan Wartawan di PT GRS, Terungkap Jaringan Pelaku Hingga Keterlibatan Aparat

Selasa, 19 Agustus 2025 - 20:25 WIB

Dua Debt Collector SMS Finance Dilaporkan ke Polres Palopo, Diduga Rampas Truk yang Baru Nunggak 2 Bulan

Selasa, 22 Juli 2025 - 00:17 WIB

Sat Reskrim Polres Toraja Utara Limpahkan Tersangka Penipuan Rp594 Juta ke Kejari Tana Toraja

Jumat, 18 Juli 2025 - 11:36 WIB

Tim Perintis Polres Toraja Utara Gerebek Judi Sabung Ayam di Tondon Matallo

Kamis, 3 Juli 2025 - 23:20 WIB

Antisipasi Kriminalitas Patmor Polres Torut Intens Patroli Keliling

Berita Terbaru

Kunjungan Tim Validasi Lapangan Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat (KKS) 2025 di Kabupaten Toraja Utara. (hms)

Pemerintahan

Toraja Utara Sambut Tim Validasi Nasional Kabupaten/Kota Sehat 2025

Kamis, 18 Sep 2025 - 17:10 WIB