RANTEPAO – Skandal penyelundupan tabung gas elpiji 3 Kg bersubsidi dalam jumlah besar kembali mencoreng wajah distribusi energi di Toraja Utara.
Sebuah truk enam roda dengan nomor polisi DT 8XX6 KE kedapatan menurunkan ratusan tabung elpiji 3 Kg di Jalan Kartika, depan Kompleks Kodim 1414/Tator, Kecamatan Rantepao, pada Jumat pagi (19/9/2025).
Truk tersebut diduga kuat mengangkut sekitar 700 tabung gas subsidi dari Kabupaten Pangkep untuk dipasarkan secara ilegal di wilayah Toraja.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Setelah diturunkan, tabung-tabung itu dilansir menggunakan mobil grandmax lalu diedarkan ke kios dan kampung-kampung di sekitar Rantepao.
Agen Lokal Dirugikan Berat
Ramli, salah satu pemilik pangkalan resmi dari Agen PT HMYK, mengecam keras praktik ini.
Menurutnya, perdagangan lintas kabupaten yang melibatkan tabung bersubsidi jelas melanggar aturan dan membuat pangkalan resmi merugi.
“Harga jadi tidak stabil, stok di pangkalan resmi susah keluar karena masyarakat memilih yang dijual ilegal. Ini sangat merugikan kami dan bisa membuat kacau sistem distribusi di Toraja. Kalau sudah lintas kabupaten, jelas ini pelanggaran berat,” tegas Ramli.
Ramli mengaku sudah melaporkan persoalan ini ke Dinas Perdagangan, namun belum ada langkah konkret.
Ia mendesak aparat penegak hukum dan pihak Kodim 1414/Tator turun tangan melakukan pengawasan ketat.

Dugaan Ada Oknum Terlibat
Praktik penyelundupan dalam skala besar ini menimbulkan kecurigaan adanya keterlibatan oknum yang membekingi.
Meski belum bisa dipastikan, Ramli menilai kasus ini tidak bisa dianggap sepele karena menyangkut hajat hidup orang banyak.
“Kalau suplai ilegal dibiarkan masuk ke Toraja, rakyat kecil yang paling dirugikan. Pemerintah harus bertindak, jangan tunggu rakyat marah,” tambahnya.
TNI–Polri Turun Tangan
Dandim 1414/Tator, Letkol Inf. Akmal, saat dikonfirmasi menegaskan pihaknya akan menindaklanjuti laporan masyarakat.
“Baik pak, kami coba dalami. Saya cek ya pak,” ujarnya singkat.
Sementara itu, Kapolres Toraja Utara, AKBP Luckyto, melalui Kasatreskrim Iptu Ruxon Pasabuan menyatakan pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih jauh.
“Terima kasih informasinya,” kata Ruxon dengan icon limoji, via WhatsApp messenger, Jumat (19/09/2025).
Tekanan Publik Meningkat
Kasus penyelundupan elpiji 3 Kg bersubsidi ini menuai sorotan tajam karena terjadi terang-terangan di pusat kota, bahkan tak jauh dari markas Kodim.
Publik menilai lemahnya pengawasan distribusi elpiji membuka ruang bagi mafia gas bermain di Toraja.
Jika praktik ilegal ini terus dibiarkan, bukan hanya pangkalan resmi yang gulung tikar, tetapi rakyat kecil akan semakin sulit memperoleh tabung gas dengan harga sesuai subsidi. (*)
Disclaimer: Mohon maaf pembaca Budiman, ada kekeliruan dalam penulisan, maka pihak redaksi merivisi.
Penulis : Paulus Niel
Editor : Erlinuddin