JAKARTA – Pimpinan Komite II DPD RI, Andi Abdul Waris Halid, menyoroti persoalan banjir yang kerap menyebabkan gagal panen di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan.
Hal ini ia sampaikan saat Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komite II DPD RI dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) di Jakarta, Selasa (9/9/2025) kemarin.
Waris Halid mengingatkan bahwa Sulawesi Selatan selama ini dikenal sebagai salah satu lumbung pangan utama nasional di luar Pulau Jawa.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, ia menilai potensi itu terancam jika persoalan banjir dan kelangkaan pupuk tidak segera diatasi.
“Saya ini perwakilan dari Sulsel, dan kita tahu Sulsel dikenal sebagai lumbung pangan nasional. Tetapi kondisi di lapangan berbeda, Pak. Di Barru, misalnya, sawahnya masuk peringkat tiga terbaik, tapi kalau banjir datang, habis semua. Ini berbahaya, karena kalau tidak diantisipasi, Sulsel bisa kehilangan predikat lumbung pangan,” ujarnya.
Ia menjelaskan, banjir yang melanda Barru bukan hanya akibat curah hujan, melainkan juga dipengaruhi masalah infrastruktur irigasi yang belum memadai dan ketiadaan bendungan di wilayah tersebut.
Selain itu, Waris juga menyinggung masalah kelangkaan pupuk yang menurutnya tidak seharusnya terjadi, karena distribusi pupuk sudah diatur oleh pemerintah.
“Kelangkaan pupuk ini mestinya tidak ada lagi, karena stok distribusi sudah ditetapkan Kementerian Pertanian. Tapi di lapangan, kenyataannya masih langka. Hal ini harus kita benahi bersama,” tegasnya.
Waris menambahkan, perbaikan infrastruktur pertanian, penyediaan pupuk, dan mitigasi bencana alam sangat penting untuk menjaga ketahanan pangan nasional.
Ia menekankan, jika hal tersebut tidak segera ditangani, program swasembada pangan serta agenda besar Asta Cita Presiden Prabowo Subianto bisa terganggu. (*)
Penulis : Erwanuddin
Editor : Rauf. S.Kom