RANTEPAO – Setelah resmi diluncurkan, Sistem Informasi Harga Pangan Pokok (SIGAP) yang digagas Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Toraja Utara kini memasuki tahap implementasi sebagai bagian dari aksi perubahan dalam pengelolaan pangan daerah.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Toraja Utara, Paulus Batti’, SE, MH, menyampaikan bahwa implementasi SIGAP tidak hanya sebatas penyediaan informasi harga, tetapi juga menjadi instrumen penting untuk menjaga stabilitas pangan daerah.
“Dalam jangka pendek, SIGAP menyediakan data harga dan ketersediaan pangan pokok setiap hari melalui dashboard. Ke depan, target jangka menengah adalah mewujudkan stabilisasi harga di pasar tradisional, dan jangka panjangnya menekan angka inflasi Toraja Utara hingga 0,2 persen per tahun,” jelas Paulus.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, manfaat SIGAP akan terasa luas. Dalam jangka pendek, data yang dihimpun dapat segera dianalisis untuk menjaga keseimbangan harga di pasar.
Sementara dalam jangka panjang, SIGAP memberi dampak strategis, baik bagi masyarakat, organisasi, daerah, hingga nasional.

Bagi masyarakat, SIGAP membantu menjaga stabilitas harga pangan dan meningkatkan daya beli. Bagi organisasi, data yang akurat mendukung peningkatan kinerja Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan.
Bagi daerah, informasi yang tersedia dapat menjadi dasar pengambilan kebijakan, dan secara nasional, SIGAP ikut berkontribusi dalam mendukung pertumbuhan serta stabilitas ekonomi.
“SIGAP bukan hanya aplikasi, tapi sebuah gerakan bersama agar pangan tetap terjangkau dan pasar tetap terkendali. Kami harap partisipasi semua pihak bisa memperkuat implementasi aksi perubahan ini,” tambah Paulus.
Dengan demikian, SIGAP diharapkan tidak hanya menjadi inovasi digital, tetapi juga solusi nyata dalam menjawab tantangan ketahanan pangan di Toraja Utara. (*)
Penulis : Fadhli
Editor : Erlinuddin