MAKASSAR – Sejak sepekan terakhir warga yang berdomisili diluar daerah yakni Pinrang, Sidrap, Enrekang, Toraja dan Palopo merasa tak nyaman bepergian ke Kota Makassar. Lataran adanya isu yang merebak belakangan ini terkait sweeping kendaraan berplat kode tertentu.
Menanggapi hal itu, Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana, menepis keras isu sweeping kendaraan berplat nomor tertentu yang belakangan beredar luas di media sosial.
Ia menegaskan bahwa kabar tersebut adalah hoaks yang sengaja dihembuskan pihak tak bertanggung jawab.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tidak ada sweeping kendaraan. Itu murni hoaks,” tegas Arya saat ditemui wartawan di Mapolrestabes, Senin sore (28/7/2025).
Isu tersebut mencuat setelah munculnya aksi sekelompok orang bertopeng membawa senjata tajam yang terekam kamera saat memasuki lima kampus berbeda di Makassar.
Aksi itu diperparah dengan adanya spanduk bernada provokatif yang terbentang di area Fly Over Makassar, hingga memunculkan kekhawatiran publik, terutama mahasiswa dari luar daerah.
Namun, Arya memastikan situasi Makassar hingga kini tetap aman dan terkendali.
Menurutnya, isu sweeping adalah bentuk provokasi untuk menciptakan ketegangan yang tidak berdasar.
“Kami sudah selidiki dan tidak menemukan adanya aksi sweeping. Ini hanya upaya oknum tertentu yang ingin membuat keresahan dan menggiring opini seolah-olah ada konflik antar daerah,” ujarnya.

Ia pun meminta masyarakat untuk tidak langsung mempercayai atau menyebarluaskan kabar tak jelas asal-usulnya.
“Jangan asal share informasi yang belum jelas. Bisa berbahaya dan memicu konflik baru,” imbuh mantan Sekpri Presiden SBY itu.
Arya juga menjelaskan bahwa kericuhan yang terjadi beberapa waktu lalu, termasuk penyerangan oleh kelompok bertopeng, berakar dari masalah pribadi yang melibatkan oknum mahasiswa dari dua daerah.
Kasus ini sedang dalam penanganan kepolisian sebagai perkara pidana murni, bukan konflik komunal.
“Kami akan terus kejar pelaku penikaman, juga mereka yang meneror kampus dengan topeng dan senjata tajam. Ini ranah hukum, bukan konflik antar etnis atau daerah,” tegasnya.
Senada dengan Arya, Komandan Kodim 1408/BS, Kolonel Inf Franki Susanto, turut mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan mempercayakan penanganan sepenuhnya kepada aparat keamanan.
Dalam pertemuan bersama Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin dan kepala daerah se-Luwu Raya, Kolonel Franki menegaskan komitmennya untuk membantu menjaga stabilitas Makassar.
“Situasi ini jadi perhatian bersama. Kami bahas secara komprehensif dan akan terus bersinergi untuk menjaga suasana tetap kondusif,” jelasnya.
Pemerintah Kota Makassar bersama TNI dan Polri kini terus melakukan pemantauan intensif dan menyiagakan personel demi menjamin keamanan, khususnya di lingkungan kampus dan ruang publik.(*)
Editor : Erlinuddin
Sumber Berita : Berbagai sumber